Pages

Jumat, 07 Juni 2013

Tuntutan Sosial Ekonomi dan Dampak Global Warming

Kesehatan akan tercipta jika kita hidup di lingkungan yang bersih. Namun, di era globalisasi ini, kita sulit untuk menemukan lingkungan yang bersih  tersebut dan kebanyakan masalah lingkungan sekarang ini datangnya dari diri kita sendiri. Kita terlalu berambisi dengan kegiatan sosial ekonomi yang kita kerjakan, sehingga kita lupa atau bahkan tidak tahu-menahu mengenai dampak terhadap lingkungan. Buruknya lingkungan tersebut akan berpengaruh terhadap bumi, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Persoalan global yang dihadapi masyarakat di dunia sekarang ini adalah global warming. Di saat bumi menerima energi yang dipancarkan oleh matahari akan menjadi hangat dan akan menjadi dingin jika melepaskan energi ke ruang angkasa. Apabila energi berada dalam keseimbangan, suhu bumi juga akan tetap stabil. Jika konsentrasi gas di udara (gas rumah kaca) yang berfungsi mencegah lepasnya energi ke ruang angkasa meningkat, terjadilah ketidakseimbangan dan suhu permukaan bumi akan meningkat. Meningkatnya  suhu rata-rata bumi berakibat pada melonjaknya jumlah penyakit menular seperti malaria, flu, demam kuning, dan lain-lain.
Global warming disebabkan oleh kegiatan manusia yang mengasilkan emisi gas rumah kaca dari industri, kendaraan bermotor, pembangkit listrik bahkan menggunaan listrik berlebihan. Sadar atau tidak, pemanasan global dan dampaknya bagi kesehatan kita terjadi atas perbuatan kita sendiri. Kita dapat menilik lingkungan sekitar kita pada saat ini. Hampir semua orang telah memiliki kendaraan bermotor mulai dari perkotaan hingga pedesaan, dan mulai dari para pekerja hingga para pelajar. Kendaraan bermotor kini tidak hanya digunakan untuk bepergian jauh, bahkan untuk pergi ke rumah tetangga sebelah saja harus menggunakan kendaraan bermotor. Sungguh boros, dan cueknya kita akan kebersihan lingkungan.
Kita juga telah melihat begitu banyak gedung yang berlomba-lomba untuk mencapai langit biru, dan begitu banyak lahan pepohonan yang ditebang hanya untuk dijadikan lahan pembangunan perusahaan/pabrik. Tidak masalah jika perusahaan/pabrik tersebut bersenyawa dengan alam, akan tetapi jarang sekali ada perusahaan yang demikian. Karena rata-rata perusahaan di negara kita ini, pasti mengakibatkan polusi atau limbah.
Nitrogen oksida dan hidrokarbon  yang dilepaskan dari kendaraan bermotor dan pabrik merupakan polutan primer dimana oksidan foto kimia ini memiliki sifat keasaman yang tinggi, dalam konsentrasi tinggi memberikan rangsangan pada mata atau tenggorokan, mengganggu organ pernafasan, dan juga pada produk pertanian.
Selain itu, asap rokok dan kotoran hewan juga sangat berpengaruh dalam pemanasan global. Asap rokok kini banyak ditemui di lingkungan kita, karena mulai dari orang dewasa hingga anak-anak sudah mengkonsumsi rokok. Padahal rokok  mengandung berbagai zat berbahaya seperti benzo-α-pyrene dan formaldehid yang dapat menimbulkan bermacam-macam penyakit seperti gangguan pernafasan, penyakit jantung dan kanker paru-paru. Kotoran hewan membantu meningkatkan efek rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global yang sangat berdampak besar bagi lingkungan dan kesehatan kita.
Beberapa  hal di atas merupakan sedikit penyebab pemanasan global dalam kehidupan kita sehari-hari, dan yang harus segera dicari jalan keluar guna mengatasinya. Apakah pernah terpikir dalam benak kita bagaimana cara mencegah atau meminimalisasi pemanasan global ini? Atau kita hanya berpikir bagaimana cara termudah untuk mencari kebahagiaan semata tanpa mengingat kesehatan kita?
Pemanasan global sudah dianggap oleh banyak orang sebagai masalah besar yang harus segera diatasi secara kolektif, pemerintah harus bekerja sama dengan mempromosikan kesadaran lingkungan kepada masyarakat, bagaimana mereka memberikan kontribusi dalam upaya mengatasi situasi yang amat serius ini tanpa mementingkan diri sendiri. Karena pemerintah juga memiliki tanggung jawab dalam melindungi bumi dan generasi kita mendatang.
Dalam tulisan (Belantara Indonesia.2013. 10 Dampak Pemanasan Global. 25 April 2013) dikatakan bahwa : “Akibat Global Warming, sedikitnya 2000 pulau kecil di kepulauan Indonesia mungkin akan hilang sebelum yahun 2030 dan hal ini diperparah sebagai konsekuensi penambangan liar dan aktivitas lain yang merusak lingkungan. Indonesia hingga saat ini telah kehilangan sedikitnya 24 dari 17.500 pulau – pulau di wilayahnya.”
Setiap orang dapat memberikan kontribusi dengan cara sederhana kita masing-masing dalam mencegah atau meminimalisasi pemanasan global ini. Kita harus memulainya dari diri kita sendiri, lingkungan kecil kita sendiri, misalnya mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, merokok lah jika tidak mengganggu orang-orang di dekat kita, dan manfaatkanlah kotoran hewan sebagai pupuk organik.
Andaikan saja kita dapat mendengar jerit tangis generasi penerus kita, dan andai saja kita dapat menerawang kondisi bumi kita di masa yang akan datang, kita pasti akan segera mencegah akibat dari pemanasan globalisasi ini. Jikalau pun tidak demikian, seharusnya kita tetap bertindak mencegah atau meminimalisasikannya, Ibarat pepatah mengatakan “sediakan payung sebelum hujan”.
Indonesia terletak di garis khatulistiwa, merupakan negara yang pertama sekali akan merasakan dampak global warming. Dampak tersebut telah dirasakan yaitu pada 1998 menjadi tahun dengan suhu udara terpanas dan semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Banyak orang memperkirakan bahwa 20 tahun ke depan Indonesia akan tenggalam akibat kenaikan permukaan air laut.
Nah, sebelum hal itu terjadi, mari kita bersama-sama atasi global warming dengan melakukan penghematan energi listrik, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, menghentikan penebangan dan pembakaran hutan, mengurangi hisap rokok bagi pecandu, dan menjaga kelestarian lingkungan kita, agar tercipta kesehatan yang baik.
Dalam penyerahan 5.000 bibit pohon di Aceh Timur pada Jumat, 28 April 2013, Aris Jatmiko mengatakan; “Mengatasi global warming jangan hanya didengungkan saja tanpa berbuat sesuatu”. Maka dari itu, mari kita melakukan gerakan perubahan. Kebahagiaan tanpa memikirkan kesehatan hanya dapat kita rasakan sekejap saja. Untuk apa kita bersusah payah mencari kekayaan atau kesuksesan, jika kesehatan kita harus kita pertaruhkan. Semua yang kita kerjakan sama saja dengan nihil. (op)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About